Minggu, 11 Mei 2014

Kelas Reptilia



Reptilia merupakan sekelompok vertebrata yang menyesuaikan diri di tempat yang kering di tanah. Penandukan atau cornificatio kulit dan squama atau carpace untuk menjaga banyak hilangnya cairan dari tubuh pada tempat yang kasar. Nama kelas ini diambil dari model cara hewan ini berjalan (latyn : reptum = melata atau merayap) dan study tentang Reptilia disebut Herpetology (Yunani : creptes = reptile).
Ciri -ciri khusus dari kelas ini antara lain adalah:
1. Tubuh di bungkus oleh kulit kuring yang menanduk (tidak licin) biasanya dengan sisik: beberapa ada yang memiliki kelenjar permukaan kulit.
2. Mempunyai dua pasang anggota yang masing-masing 5 jari dengan kuku-kuku yang cocok untuk lari, mencengkram dan naik pohon
3. Skeletonnya mengalami penulangan secara sempurna; tempurung kepala mempunyai satu occipital condyl.
4. Jantung tidak sempurna, terdiri atas 4 ruangan
5. Pernafasan selalu dengan paru-paru; pada penyu bernafas dengan kloaka
6. Suhu tubuh tergantung pada lingkungan.
7. Fertilisasi terjadi dalam tubuh, biasanya memiliki alat kopulasi, telur besar dengan banyak yolk, berselaput kulit lunak ataui bercangkok tipis. Telur biasanya diletakkan di suatu tempat dibiarkan menetas sendiri, tapi pada beberapa hewan misalnya kadal dan ular dierami oleh betina.
Bentuk luar tubuh reptilia bermacam-macam yakni ada yang pipih (penyu), bulat panjang (ular) berbentuk gelendong berekor (kadal, buaya). Umumnya tubuh dapat dibagi atas bagian cephal, cevix, truncus dan cauda.
B. Klasifikasi Kelas Reptil
Reptil merupakan satwa bertulang belakang yang bersisik. Reptil dibagi ke dalam 4 bangsa yaitu Testudinata (kura-kura), Squamata (kadal, ular, dan amphisbaenia), Rhynchocephalia (tuatara) dan Crocodylia (buaya). Reptil merupakan salah satu kelas yang mempunyai banyak jenis. Informasi terbaru menyebutkan bahwa ada 9300 jenis reptil di dunia.
1. Ordo Testudinata (Chelonia)
Species pada ordo ini memiliki tubuh bulat pipih dan umumnya relative besar, terbungkus oleh perisai. Perisai sebelah dorsal cembung yang disebut carapace, dan perisai sebelah ventral datar yang disebut plastron. Kedua bagian perisai itu digabungkan pada bagian lateral bawah, dibungkus oleh kulit dengan lapisan zat tanduk tebal. Tidak mempunyai gigi, tetapi rahang berkulit tanduk sebagai gantinya. Tulang kuadrat pada cranium mempunyai hubungan bebas dengan rahang bawah, sehingga rahang bawah mudah digerakkan. Tulang belakng toraks dan tulang costae (rusuk) biasanya menjadi satu dengan perisai. Termasuk hewan ovipar. Telurnya diletakkan dalam lubang pasir atau tanah. Ekstremitas sebagai alat gerak baik di darat maupun di air. 
Ordo Testudinata terbagi atas dua family yaitu:
a. Familia : Chelonidae Species : penyu hijau (Chelonia mydas) tubuhnya besar bahkan ada yang berdiameter 1 meter.
b. Familia : Tryonychidae Species : Geochelone gigantean.
Klasifikasi Kura kura Aldabra (Geochelone gigantea)
Kingdom : Animalia
Phyllum : Chordata
Class : Reptilia
Ordo : Testudines
Subordo : Cryptodira
Famili : Testudinidae
Genus : Geochelone
Species : Geochelone gigantea


Ciri Morfologi Geochelone gigantea :
a. Memiliki cangkang cembung, pada tulang belakang tergabung ke sebuah piring kurus yang etrdapat di bawah kulit yang terpaut sehingga terbentuklah cangkang yang keras.
b. Hidung yang menyerupai hidung babi. Memiliki selaput yang berfungsi melindungi hidung dari benda asing.
c. Aktif pada pagi hari, dan menghabiskan waktunya tetap tenang. Menghabiskan waktu untuk tidur dan makan.
d. Perkembangbiakannya mulai pada bulan Februari sampai Mei.
e. Perkembangbiakannya ovovivipar.
f. Memiliki leher yang panjang untuk menggapai daun yang terdapat di ranting pohon dengan ketinggian 1 meter, sebagi makanan utamanya.
g. Habitat di tempat yang berumput, semak belukar, dan di rawa-rawa di pinggiran pantai Aldabran, Zanzidar di Samudra Hindia.
2. Ordo Squamata
Ordo ini memiliki tubuh yang ditutupi sisik epidermis bertanduk yang secara periodic mengelupas sebagiansebagian atau keseluruhan. Osteoderm biasanya tidak ada tapi pada beberapa jenis Squamata terdapat pada kepala dan tempat lain. Kepala pada dasarnya tipe diapsid, arcade bawah tidak sempurna atau tidak ada dan arkade atas juga sering demikian. Tidak memiliki tulang kuadratojugal (penghubung tulang kuadrat dan jugal) sehingga memungkinkan terjadinya gerakan kinesis (pergerakkan tengkorak akibat posisi tulang kuadrat). Lubang hidung berpasangan. Sering memiliki mata pineal pada kelompok kadal tapi pada kelompok ular tidak ditemukan. Memiliki lubang kloaka transversal dan pada yang jantan terdapat dua hemipenis. Organ Jacobson berkembang baik dan terpisah sempurna dari rongga hidung. Ordo ini terbagi atas dua sub ordo yaitu Sauri/Lacertalia dan Serpentes/Ophidia.
a. Sub Ordo Sauria/Lacertalia
Sub ordo ini memiliki tubuh berbentuk silindris, mempunyai dua pasang extremitas. Cingulum anterior (pectoral girdle) dan cingulum posterior (pelvic girdle) tumbuh baik. Chameleo chameleon Makanannya berupa insecta atau Invertebrata lainnya, ada yang herbivore. Terdapat di daerah tropis.
Sub ordo ini terbagi atas 4 familia, yaitu:
 Familia : Lacertidae Species : cicak (Hemidacty frenatus)
 Familia : Geckonocidae Species : tokek (Gecko monarchis)
 Familia : henoermatidae Species : kadal (Mouboya multifasciata)
 Familia : varanidae Species : komodo (Varanus komodoensis) biawak (Voronus salvator).







Klasifikasi Varanus komodoensis
Kingdom : Animalia
Phyllum : Chordata
Class : Reptilia
Ordo : Squamata
Sub ordo : Lacertalia
Famili : Varanidae
Genus : Varanus
Spesies : Varanus komodoensis
Ciri Morfologi Varanus komodoensis :
 Panjang badannya sampai 3 mater dengan berat badannya mencapai 140 kg.
 Ekornya panjang, gemuk agak pipih, sedangkan kepalanya bermoncong tidak runcing. . Ekor binatang ini merupakan alat yang ampuh untuk meroboh kan mangsanya dalam sekali serangan.
 Lidahnya panjang, bercabang dua diujungnya dan berwarna kuning kemerah-merahan.
 Seluruh tubuhnya kulit kera, berwarna hitam keabu-abuan. Kulit binatang ini bercorak khusus, kecuali pada biawak yang muda, kulitnya berkembang-kembang berwarna hitam kekuning-kuningan
b. Sub ordo 2 Serpentes/ophidae (ular)
Tubuh tidak memiliki extremitas, walaupun sisanya ditemukan pada spesies tertentu. Mandibula (rahang bawah) terikat seluruhnya dengan ligament;gigi bulat panjang. Diantara spesies yang berbisa memiliki gigi taring, taring atas berfungsi alat penyuntik bisa. Anggota sub ordo kurang lebih 2500 spesies.
Contoh : Lampropeltis bovlii (ular Weling) , Naya tripudont (ular cobra), Phyton molurus (ular Sawah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar